Praktik Plularisme di Pondok Pesantren Ngalah

Authors

  • M. Anang Sholikhudin Universitas Yudharta Pasuruan

DOI:

https://doi.org/10.26594/dirasat.v2i2.919

Keywords:

pluralisme, pesantren, pendidikan Islam, lembaga pendidikan Islam | pluralism, Islamic education, Islamic educational institutions.

Abstract

Konsep multikulturalisme menjadi suatu kebutuhan yang tepat untuk menjawab kekhawatiran intoleransi, seperti yang sudah diterapkan oleh K.H. M. Sholeh Bahrudin, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Ngalah Pasuruan. Beliau menerapkan Islam dan multikulturalisme di Pondok Pesantren yang ajaranya dapat diserap oleh santri serta masyarakat di kabupaten Pasuruan khususnya. Fokus penelitian yang digali adalah tentang praktik pluralisme di Pondok Pesantren Ngalah Pasuruan. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa K.H. M. Sholeh Bahrudin konsisten dalam memperjuangkan ajaran dan sikap pluralisme di Pondok Pesantren Ngalah. Pertama, dibuktikan dengan tingginya praktik toleransi umat beragama di tengah-tengah Pondok Pesantren Ngalah. Kedua, Pondok Pesantren Ngalah teguh dalam menjalin kerukunan umat beragama. Secara spesifik, keterlibatan Kiai Sholeh dalam membangun kerukunan umat beragama di kabupaten Pasuruan ini, menjadi bukti secara nyata dan harus dilanjutkan secara estafet oleh para santri.

The concept of multiculturalism becomes an appropriate need to address intolerance concerns, as K.H. M. Sholeh Bahrudin—founder and caretaker of the Pondok Pesantren Ngalah Pasuruan—did. He implements Islam and multiculturalism in Pondok Pesantren Ngalah where his teachings can be absorbed by santris and the social community in Pasuruan. This research aims to explor the practices of pluralism in Pondok Pesantren Ngalah Pasuruan. Here I use phenomenology approach. The results show that K.H. M. Sholeh Bahrudin is consistent in practicing the teachings and attitudes of pluralism in Pondok Pesantren Ngalah. First, evidenced by the high practice of religious tolerance in the middle of Pondok Pesantren Ngalah. Second, Pondok Pesantren Ngalah always establishes religious harmony. Specifically, the involvement of Kiai Sholeh in establishing religious harmony in Pasuruan becomes a real evidence and must be continued by the santris.

References

Amrulloh, Amrulloh. “Guru sebagai Orang Tua dalam Hadis ‘Aku bagi Kalian Laksana Ayah.’” Dirasat: Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam 2, no. 1 (Desember 2016).

Amrulloh, Amrulloh dan M. Ansor Anwar. “Islam sebagai Agama, Kebudayaan dan Peradaban: Membaca Gagasan Ahmet Karamustafa,” Sumbula: Jurnal Studi Keagamaan, Sosial dan Budaya 1, no. 2 (Desember 2016).

Bukhārī (al), Muḥammad b. Ismā‘īl. Al-Jāmi‘ al-Ṣaḥīḥ. T.tp: Dār Ṭūq al-Najāh, 1422 H.

https://insanmultikultural.wordpress.com/category/Islam-pluralistik/.

Ibn Qudāmah. Al-Mughnī. Kairo: Maktabat al-Qāhirah, 1968.

Nasā’ī (al), Aḥmad b. Shu‘ayb. Al-Sunan al-Ṣughrā. Aleppo: Maktabat al-Maṭbū‘āt al-Islāmiyyah, 1986.

Qazwīnī, (al), Ibn Mājah. Al-Sunan. Aleppo: Dār Iḥyā’ al-Kutub al-‘Arabiyyah, t.th.

Qurṭubī (al), Abū ‘Abd Allāh Muḥammad b. Aḥmad. Al-Jāmi‘ li Aḥkām Alquran. Kairo: Dār al-Kutub al-Miṣriyyah, 1964.

Santri Pondok Pesantren Ngalah. Ensiklopedia Fiqih Jawabul Masail Bermadzhab Empat: Menjawab Masalah Lokal, Nasional dan Internasional. Pasuruan: PP Ngalah, t.th.

Shawkānī (al), Muḥammad b. ‘Alī. Nayl al-Awṭār (Kairo: Dār al-Ḥadīth, 1993), 12: 263.

Sholikhudin, M. Anang. “Penerapan Konsep Pendidikan Multikultural di Pondok Pesantren Ngalah Purwosari Pasuruan.” (Tesis, Universitas Islam Malang, 2011).

Published

2017-06-30

How to Cite

Sholikhudin, M. A. (2017). Praktik Plularisme di Pondok Pesantren Ngalah. Dirasat: Jurnal Manajemen Dan Pendidikan Islam, 2(2), 273–286. https://doi.org/10.26594/dirasat.v2i2.919

Issue

Section

Artikel