LILIS SURYANI’S “GANG KELINCI†AS A REFLECTION OF SOCIAL REALITIES IN INDONESIA (1957–1965)
DOI:
https://doi.org/10.26594/diglossia.v4i2.254Abstrak
Chris Woodrich
Universitas Gadjah Mada
chris_woodrich@hotmail.com
Â
Abstract
Music does not live in a vacuum. It is forever growing and mutating, at once reflecting and creating social realities in the culture which birthed it, be they historical developments or contemporary conditions. The song “Gang Kelinciâ€, written by Titiek Puspa and sung by Lilis Suryani, provides an interesting case in point: its lyrics provide a stark portrayal of the suffering of the Indonesian lower class during the Guided Democracy period (1957–1965).This is only emphasised by its whimsical imagery and jaunty music, which was used to avoid censorship during the totalitarian Guided Democracy period.
Key Words: gang kelinci, Lilis Suryani, Titiek Puspa
Â
Abstract
Musik tidak berada dalam suatu vakum. Ia selalu berkembang dan berubah, mencerminkan dan menciptakan realitas sosial dalam budaya yang telah melahirkannya, baik perkembangan historis maupun keadaan kontemporer. Lagu “Gang Kelinciâ€, yang ditulis oleh Titiek Puspa dan dinyanyikan Lilis Suryani, menjadi salah satu contoh yang menarik: lirik lagu ini menawarkan gambaran kesengsaraan yang dialami masyarakat kelas bawah Indonesia selama periode Demokrasi Terpimpin (1957–1965). Ini semakin ditekankan dengan pencitraannya yang fantastis dan musik yang gembira, yang digunakan untuk menghindari penyensoran dari pemerintah totaliter demokrasi terpimpin.
Kata Kunci: gang kelinci, Lilis Suryani, Titiek Puspa
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak jurnal publikasi pertama dengan karya yang secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain membagikan karya tersebut dengan pengakuan dari karya penulis dan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Penulis dapat memasukkan pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan jurnal tersebut (misalnya, kirimkan ke repositori institusional atau publikasikan dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awalnya di jurnal ini
- Penulis diijinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (misalnya di gudang institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyampaian, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan karya yang diterbitkan sebelumnya dan yang lebih lama