Kesalahan Penalaran Berbahasa Indonesia sebagai Bahasa Ketiga Penutur Venezuela

Authors

  • Roely Ardiansyah Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
  • Fransisca Dwi Harjanti Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.26594/diglossia.v14i2.3361

Keywords:

Bahasa Ketiga, salah nalar, Penutur Venezuela

Abstract

Penelitian ini mengaji kesalahan penalaran berbahasa Indonesia sebagai bahasa penutur Venezwela. Objek penelitian ini berupa bahasa Indonesia sebagai B-3. Tujuan penelitian ini membahas 1) generalisasi yang terluas, 2) kerancuan analogi, 3) kekeliruan kausalitas, dan 4) kesalahan relevansi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan data penelitian ini berupa kalimat dalam paragraf. Sumber data penelitian, yakni tiga penutur Venezwela. Hasil penelitian yang diperoleh, 1) penutur sering melakukan salah nalar generalisasi terlalu luas karena dalam mengungkapkan gagasan berupa data-data yang disajikan kurang lengkap dan masih terlalu umum; 2) salah nalar kerancuan analogi terjadi bila penutur menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan satu dari beberapa segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain; 3) salah nalar kekeliruan kausalitas terjadi, karena penutur salah dalam menentukan sebab-akibat dari suatu peristiwa atau hasil dari suatu kejadian; dan 4) salah nalar kesalahan relevansi terjadi, karena struktur bahasa Spanyol berbeda dengan struktur bahasa Indonesia. Perbedaan struktur bahasa itu menjadi kendala bagi penutur menyampaikan gagasan dalam tulisannya.

References

Alwasilah, Chaedar Alwasilah. (2005). Pokoknya Menulis. Bandung: Kiblat Buku Utama.

Arifin, E. Zainal dan S. Amran Tasai. (2000). Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademi Pressindo.

Anton M. Moeliono. (1989). Kembara Bahasa Kumpulan Karangan Tersebar. Jakarta: Gramedia.

Copi, Irving M. (1982). Introduction to Logic. New York: Macmillan Publishing Co. Inc.

Drost, J. 2003. “Universitas: Humaniora, Sains, Etika Profesi dalam Arah Reformasi Indonesia, Yogyakarta: Lembaga Penelitian Universitas Sanata Dharma.

Dahlan, J.A. (2004). Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Pemahaman Matematik Siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Melalui Pendekatan Pembelajaran Open-Ended. Disertasi Tidak dipublikasikan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Dawud. (2008). Penalaran dalam Karya Tulis Populer Argumentatif. Universitas Negeri Malang. Volume 36, nomor I hal 41-48.

Goswami, U. (2011). Inductive and Deductive Reasoning. In U. Goswami (Ed.), The Wiley-Blackwell handbook of childhood cognitive development (p. 399–419).

Indriani, Indah Novita. (2017). Penalaran Argumentasi dalam Wacana Tulis Siswa Kelas IX SMP Negeri 8 Kediri. Jurnal FKIP - Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia hlmn 1—13.

Keraf, G. 1985. Argumentasi dan Narasi. Ende Flores: Nusa Indah.

Kelley, David. (2014). The Art of Reasoning: An Introduction to Logic and Critical Thinking. New York and London. W. W. NORTON & COMPANY, INC

Ngalimun. (2020). Pembelajaran Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: K-Media.

Suparno dan Yunus, Muhammad. (2003). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.

Syafi’ie, Imam. (1988). Retorika dalam Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Surajiyo, Sugeng Astanto, Sri Andiani. (2012). Dasar-dasar Logika. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Purnomo, Dwi. (2007). Analisis Penalaran dalam Karangan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tangen Kabupaten Sragen. Skripsi tidak terbitkan. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Tiam, Sunardji Dahri. (1988). Pengantar Filsafat Islam. Gresik: Bumi Jaya.

Verhaar, J. W. M. (2008). Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Downloads

Published

2023-05-25

How to Cite

Ardiansyah, R., & Harjanti, F. D. (2023). Kesalahan Penalaran Berbahasa Indonesia sebagai Bahasa Ketiga Penutur Venezuela. Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan Dan Kesusastraan, 14(2), 140–156. https://doi.org/10.26594/diglossia.v14i2.3361

Issue

Section

Articles