Pemenuhan Hak Hak Istri Dan Anak Pasca Perceraian
Abstract
Peran hakim dalam memenuhi hak hak istri dan anak pasca perceraian sangatlah penting dalam menjaga keadilan, perlindungan, dan kesejahteraan mereka. Sehingga dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam menegakkan hak hak istri dan anak sesuai dengan prinsip-prinsip keadialan dan kemanusiaan. Artikel ini membahas tentang peran hakim dalam memenuhi hak-hak istri dan anak pasca perceraian dan analisis terhadap peran hakim dalam memenuhi hak-hak istri dan anak pasca perceraian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif termasuk dalam jenis penelitian lapangan di pengadilan Agama Surabaya dengan cara menggali data dengan metode obsevasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian adalah bahwa peran yang dilakukan oleh hakim dalam pemenuhan hak-hak istri dan anak pasca perceraian diantaranya adalah pemberian mut’ah, penentuan nafkah baik nafkah iddah dan nafkah anak, penetapan hak asuh, pembagian harta bersama, perlindungan dari kekerasan dan penyelesaian sengketa. Analisis peran hakim ini ini melibatkan upaya untuk mencapai kesepakatan yang adil dan memuaskan bagi semua pihak yang terlibat, dengan tujuan menghindari konflik yang lebih besar dan mempertahankan hubungan yang baik di masa depan.
Downloads
Views: 103 | Downloads: 91
Published
Issue
Section
License
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan.