Jurnal Hukum Keluarga Islam https://journal.unipdu.ac.id/index.php/jhki <div style="text-align: justify;"><p>Jurnal Hukum Keluarga Islam (JHKI), ISSN: <a href="http://u.lipi.go.id/1474169226" target="_blank">2541-1497</a> (<em>online</em>); <a href="http://u.lipi.go.id/1474179505" target="_blank">2541-1489</a> (cetak), adalah jurnal ilmiah berkala sebagai media desiminasi hasil kerja akademik para peneliti, dosen dan penulis. Jurnal ini memuat artikel-artikel ilmiah konsepsional dan hasil penelitian hukum keluarga Islam. Terbit berkala setiap bulan April dan Oktober. JHKI diterbitkan oleh Program Studi Hukum Keluarga (Ahwal Syakhsiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum (Unipdu) Jombang.</p></div> id-ID Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:<ol type="a"><li>Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah <a href="http://creativecommons.org/licenses/by/3.0/" target="_new">Creative Commons Attribution License</a> yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.</li><li>Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.</li><li>Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan.</li></ol> jhki@fai.unipdu.ac.id (Mahmud Huda) samsukadi@fai.unipdu.ac.id (Mochamad Samsukadi) Mon, 01 Apr 2024 00:00:00 +0000 OJS 3.3.0.11 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Bimbingan Pra Nikah Sejak dini Oleh Bu Nyai Terhadap Santri sebagai Upaya Menciptakan Keluarga Sakinah https://journal.unipdu.ac.id/index.php/jhki/article/view/5120 <p>Perniakahan yang melahirkan keluarga sakinah merupakan idaman setiap orang, salah satu upaya menciptakan keluarga sakinah adalah dengan membekali para remaja dengan ilmu pra nikah. Bu Nyai sebagai tokoh panutan dalam pondok pesantren maupun masyarakat, memiliki andil yang signifikan dalam memberikan bimbingan terhadap santri, salah satunya adalah bimbingan pra nikah agar santri mendapatkan pengetahuan mengenai keluarga sakinah. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang dilakukan langsung dari lapangan, yakni mengumpulkan data dengan metode wawancara secara tatap muka dengan narasumber dan juga informan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa peran Bu Nyai dalam memberikan bimbingan pra nikah pada santri sangat dibutuhkan dengan menggunakan strategi khas kepesantrenan dalam memberikan wawasan&nbsp; mengenai keluarga sakinah.</p> Moh. Makmun, Alfaini Syifa Ullayly Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Hukum Keluarga Islam https://journal.unipdu.ac.id/index.php/jhki/article/view/5120 Mon, 01 Apr 2024 00:00:00 +0000 Tradisi Bajapuik Dalam Pernikahan Masyarakat Pariaman Perspektif Maqasid Syari’ah https://journal.unipdu.ac.id/index.php/jhki/article/view/5141 <p>Bajapuik merupakan adat yang dilaksanakan berdasarkan kesepakatan dengan penduduk setempat serta dapat berganti dengan sewaktu-waktu sesuai pada ketetapan pada masyarakat. Tradisi tersebut yang dialami diperkawinan adat bajapuik pada Kabupaten Pariaman yakni “Bajapuik” yang berarti “menjemput”. Penelitian ini membahas tentang penerapan tradisi Bajapuik dalam adat pernikahan di masyarakat Kabupaten Pariaman Sumatera Barat dan menganalisis adat Bajapuik dalam pernikahan masyarakat Pariaman dengan memakai teori maqasid asy-syari'ah. Penelitian ini deskriptif kualitatif, yang mana data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi. Penelitian ini menyimpulkan pertama bahwa tidak ada pelanggaran hukum yang terjadi saat Tradisi Bajapuik diterapkan dalam pernikahan masyarakat Pariaman. Penelitian ini juga mengamati perubahan yang terjadi seiring waktu dalam penerapan tradisi tersebut. yang Kedua, analisis kaidah Fiqih menunjukkan asertaya perubahan dalam penerapan adat Bajapuik pada konteks modern. Tradisi ini tergolong dalam kategori maqasid hassiyat yang tetap mempertahankan maqasid Dharuriyyat pernikahan sebagai bentuk perlindungan terhadap keturunan (hifz al-nasl) yang diperintahkan oleh Allah. Jumlahnya harga mahar serta uang bajapuik berada dalam kedudukan maqasid tahsiniyyat, yang bertujuan untuk memuliakan wanita serta menghormati pria, bentuk dari agama (hifz al-din), jiwa (hifz al-nafs), akal (hifz al-aql), keturunan (hifz al-nasl), serta harta (hifz al-mal).</p> Mahmud Huda, Siti Munawwaroh Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Hukum Keluarga Islam https://journal.unipdu.ac.id/index.php/jhki/article/view/5141 Mon, 01 Apr 2024 00:00:00 +0000 Tinjauan Hukum Islam Terhadap Verstek Dalam Perkara Cerai Gugat Pada Hukum Acara Peradilan Agama https://journal.unipdu.ac.id/index.php/jhki/article/view/5145 <p>Perkawinan merupakan akad yang sangat kuat untuk menaati perintah Allah SWT dan melaksanakannya merupakan ibadah, serta perkawinan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Dalam perjalanan sebuah rumah tangga, kadang ditemukan sesuatu yang tidak diinginkan oleh suami-istri. Ditandai dengan adanya percekcokan antara suami istri disebabkan salah satu pihak melakukan perselingkuhan atau yang lain sebagainya. Dalam kondisi seperti ini mereka dihadapkan pada dua pilihan, antara meneruskan dan saling intropeksi atau mengakhiri hubungan dengan cara yang baik.jika keinginan untuk mengakhiri pernikahan itu datang dari istri, dalam istilah hukum Indonesia disebut cerai gugat. Sebagaimana disebutkan dalam hukum acara peradilan agama, perceraian hanya dapat terjadi di muka sidang, cerai gugat haruslah disidangkan. Pada sidang ditentukan, jika suami sebagai tergugat tidak menghadiri persidangan setelah dilakukan pemanggilan sah dan patut, hakim secara ex officio dapat memeriksa dan memutus perkara dengan verstek (tanpa dihadiri suami sebagai tergugat). Disinilah arti penting penulisan ini, penulis ingin mengungkap bagaimana prespektif hukum Islam terhadap perkara cerai gugat yang diputus verstek. Penelitian ini berjenis penelitian pustaka, sehingga sumber datanya terdiri dari beberapa literatur yang dikumpulkan menjadi data primer dan data sekuder. Sifat dari penelitian ini adalah deskpriptif-analisis. Hasil yang didapatkan oleh penulis adalah, verstek atas perkara cerai gugat, dalam prespektif hukum Islam adalah diperbolehkan, dengan salah satu syaratnya adalah penggugat mampu memberikan bukti terhadap dalil gugatannya. Pendapat ini adalah dari kalangan Syafi’iyyah, Malikiyyah, Hanabilah dan sebagian Hanafiyyah</p> Haris Hidayatulloh, Imam Hadiki Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Hukum Keluarga Islam https://journal.unipdu.ac.id/index.php/jhki/article/view/5145 Mon, 01 Apr 2024 00:00:00 +0000 Amalan Pencegahan Perceraian Dari K.H. Ahmad Masduqi Abdurrahman Dalam Jama’ah Majlis Ta’lim Tafsir Al Ibriz https://journal.unipdu.ac.id/index.php/jhki/article/view/5146 <p>Menjaga hubungan keharmonisan adalah kewajiban bagi setiap pasangan dengan pengupayaan yang berbeda-beda oleh setiap pasangan. Ikatan pernikahan yang suci harus dijaga kuat oleh setiap pasangan hingga maut yang memisahkan dengan berlandaskan pada nilai dan moral kemanusiaan. Dalam Masyarakat Islam khususnya pesantren banyak pihak yang meyakini dan mencari solusi kepada tokoh / pemuka agama (kiai) untuk dapat diminta pendapat, saran atau nasihat terhadap suatu masalah yang sedang dihadapi. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang dilakukan langsung dari lapangan, yakni mengumpulkan data dengan metode wawancara secara tatap muka dengan narasumber dan juga informan yang mengalaminya. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dalam upaya pencegahan perceraian oleh K.H. Ahmad Masduqi Abdurohman mempunyai metode dalam sesuai tingkatan permasalahan<em>.</em></p> Mochamad Samsukadi, Jaufa Nasrulloh Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Hukum Keluarga Islam https://journal.unipdu.ac.id/index.php/jhki/article/view/5146 Mon, 01 Apr 2024 00:00:00 +0000 Permohonan Izin Poligami Dengan Alasan Seksual Dalam Putusan Pengadilan Agama Jombang https://journal.unipdu.ac.id/index.php/jhki/article/view/5147 <p>Poligami merupakan perkawinan seorang laki-laki dengan banyak wanita yang terbatas maksimal empat wanita dengan ketentuan adil terhadap istri-istrinya dan anak-anaknya nanti. Masalah yang terjadi yaitu permohon yang terjadi karena hal seksual yang di mana pemohon memiliki hasrat seksual yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pertimbangan hakim dalam mengabulkan permohonan izin poligami. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analisis deskriptif. Analisis ini menggunakan analisis konten dengan menggunakan berbagai teori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam mengabulkan permohonan kurang meneliti secara psikis karena dimungkinkan adanya kelainan pada pemohon dimana adanya penyakit seksual yaitu memiliki kelainan hiperseksual dan juga kurang melihat dari Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004. Yang hanya mengabulkan secara administratif saja.</p> Agus Mahfudin, Muhamad Wahyu Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Hukum Keluarga Islam https://journal.unipdu.ac.id/index.php/jhki/article/view/5147 Mon, 01 Apr 2024 00:00:00 +0000