Jurnal Hukum Keluarga Islam https://journal.unipdu.ac.id/index.php/jhki <div style="text-align: justify;"><p>Jurnal Hukum Keluarga Islam (JHKI), ISSN: <a href="http://u.lipi.go.id/1474169226" target="_blank">2541-1497</a> (<em>online</em>); <a href="http://u.lipi.go.id/1474179505" target="_blank">2541-1489</a> (cetak), adalah jurnal ilmiah berkala sebagai media desiminasi hasil kerja akademik para peneliti, dosen dan penulis. Jurnal ini memuat artikel-artikel ilmiah konsepsional dan hasil penelitian hukum keluarga Islam. Terbit berkala setiap bulan April dan Oktober. JHKI diterbitkan oleh Program Studi Hukum Keluarga (Ahwal Syakhsiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum (Unipdu) Jombang.</p></div> id-ID Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:<ol type="a"><li>Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah <a href="http://creativecommons.org/licenses/by/3.0/" target="_new">Creative Commons Attribution License</a> yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.</li><li>Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.</li><li>Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan.</li></ol> jhki@fai.unipdu.ac.id (Mahmud Huda) samsukadi@fai.unipdu.ac.id (Mochamad Samsukadi) Sat, 01 Apr 2023 00:00:00 +0000 OJS 3.3.0.11 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Adat Medhot Benang Lawe, Pernika Upacara adat medhot benang lawe merupakan salah satu dari rangkaian upacara adat dalam pernikahan masyarakat jawa khususnya di Desa Ngadikerso yang dilaksanakan dengan maksud calon pengantin meminta izin dan restu kepada sang kakak karena sudah melangkahi https://journal.unipdu.ac.id/index.php/jhki/article/view/4195 <p>Upacara adat medhot benang lawe merupakan salah satu dari rangkaian upacara adat dalam pernikahan masyarakat jawa khususnya di Desa Ngadikerso yang dilaksanakan dengan maksud calon pengantin meminta izin dan restu kepada sang kakak karena sudah melangkahi atau mendahului dalam melangsungkan pernikahan sehingga menimbukan berbagai macam pertanyaan mengenai adat tersebut dan bagaimana hukumnya dalam syariat Islam. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan adat medhot benang lawe yang dilakukan oleh masyarakat Desa Ngadikerso dan juga bagaimana adat ini dari sudut pandang urf. Adapun metode yang digunakan adalah deskriptif-analitik yaitu menggambarkan sesuatu gejala atau fakta apa adanya secara akurat dan sistematis kemudian menganalisisnya secara cermat dan teliti. Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, motode observasi, dan juga metode wawancara. Dari hasil penelitian prosesi adat medhot benang lawe dilaksanakan dengan pemotongan lawe wenang yang dibentangkan di pintu, dan sang kakak memutus lawe wenang sebagai simbolis sang kakak merestui dan memutus wewenang bahwa sang kakak harus menikah terlebih dahulu, serta hasil penelitian mengungkapkan bahwa adat medhot benang lawe ini diperbolehkan karena tidak melanggar syariat islam dan termasuk urf shahih.</p> Haris Hidayatulloh, Khalimatur Rizqi Hak Cipta (c) 2023 https://journal.unipdu.ac.id/index.php/jhki/article/view/4195 Tue, 28 Nov 2023 00:00:00 +0000 ekualitas pasangan, hari lahir, Tradisi Penentuan Ekualitas Pasangan Pria Dan Wanita Berdasarkan Penghitungan Hari Lahir Perspektif Mashlahah https://journal.unipdu.ac.id/index.php/jhki/article/view/4196 <p>Pernikahan dalam pandangan islam merupakan sesuatu yang luhur dan sakral, yang bermakna ibadah kepada Allah, mengikuti sunnah Rasulullah dan dilaksanakan atas dasar keikhlasan, tanggung jawab dan mengikuti ketentuan hukum yang harus dilaksanakan. Tradisi penentuan ekualitas pasangan berdasarkan perhitungan hari lahir masyarakat desa Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi memiliki ciri yang tersendiri dalam tujuannya. Sebelum pernikahan kedua calon mempelai biasa mendatangi tokoh adat untuk menghitung hari pelaksanaan pernikahanya. Kebiasaan adat meminta untuk menghitung hari dari segi kacamata maslahah, apakah tradisi yang dilakukan masyarakat desa Tegaldlimo ini boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan dalam Islam. Tujuan tersebut untuk mengetahui pelaksanaan tradisi dan mengetahui pendapat dari perspektif maslahah. Metode yang digunakan adalah <em>field rieserch</em> untuk mengumpulkan informasi melalui wawancara terhadap masyarakat serta melakukan observasi ke tempat agar mengetahui pelaksanaannya secara langsung. Teknis analisisnya deskriptif analitik yang menggambarkan suatu gejala atau fakta dengan apa adanya dan akurat. Pelaksanaan penentuan ekualitas pasangan dalam perhitungan hari lahir tersebut termasuk kategori dalam maslahah mursalah, yang tidak adanya petunjuk (dalil) dan Shari’ (Allah) atau kemaslahatan yang belum di akomodasi dalam nas ataupun ijma’, yang melarang atau bahkan mengambil pijakan. Sehingga adat tersebut masih dalam status (mursalah) bebas. Dengan demikian, adat penentuan ekualitas pasangan pria dan wanita berdasarkan perhitungan hari lahir boleh dilakukan dan boleh&nbsp; tidak dilakukan.</p> Agus Mahfudin, Robit Hak Cipta (c) 2023 https://journal.unipdu.ac.id/index.php/jhki/article/view/4196 Tue, 28 Nov 2023 00:00:00 +0000 Pernikahan, Tangkeppan, Maslahah Perkawinan Tangkeppan di Kepulauan Kangean Perspektif Maslahah Mursalah https://journal.unipdu.ac.id/index.php/jhki/article/view/4197 <p>Pernikahan merupakan ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluaraga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang maha Esa. Dalam Islam pernikahan di nilai sebagai ibadah dan bentuk pemenuhan kebutuhan seksual yang sah dan benar, sehingga dalam pelaksanaannya pun harus sesuai dengan rukun dan syarat yang telah ditentukan dalam Islam. Sebelum menikah manusia memulainya dengan lamaran dan hal itu adalah normal, namun terdapat juga beberapa proses pernikahan yang terjadi melalui sebuah peristiwa dan memang ke absahannya masih perlu dipertanyakan, seperti dalam penelitian kali ini. Yaitu Tangkeppan dalam perspektif maslahah mursalah (studi kasus pernikahan di Kepulauan Kangean). Penelitian ini merupakan jenis kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Diketahui Tangkeppan merupakan kegiatan yang digunakan untuk menikahkah dua orang yang bukan muhrim yang telah melanggar tata tertib desa yang berhubungan dengan zina, dalam realisasinya Tangkeppan dijadikan sebagai kontrol sosial dan bentuk hukuman.</p> Mahmud Huda, muhammad Sugianto Hak Cipta (c) 2023 https://journal.unipdu.ac.id/index.php/jhki/article/view/4197 Tue, 28 Nov 2023 00:00:00 +0000 Pernikahan, Nikah Bawah Tangan, Status Nasab Anak Dalam Praktek Pernikahan Di Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan Jawa Timur https://journal.unipdu.ac.id/index.php/jhki/article/view/4198 <p>Pernikahan merupakan kebutuhan yang sangat mendasar untuk manusia, dimana pernikahan sebagai sarana bernaung dari kesendirian seseorang agar memiliki kesempatan untuk meneruskan keturunan dan membina keluarga yang dapat membawa ke surga. Banyak kalangan yang melakukan pernikahan hanya untuk memenuhi nafsunya dengan jalan mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk dapat memuaskan hasrat mereka dengan jalan nikah yang tidak tercatatkan, nikah semacam ini dapat dilakukan dengan mudah dan dengan persetujuan yang begitu sederhana yang disepakati oleh beberapa pihak bersangkutan, karena tidak ada hukum negara yang mengatur mengenai nikah semacam ini dan hal ini menjadikan praktek nikah banyak dijadikan metode pemuas nafsu.fenomena model pernikahan di Rembang Pasuruan merupakan suatu hal yang menarik menimbang bahwa pernikahan yang terjadi merupakan bentuk nikah bawah tangan yang mana akan memiliki dampak bagi perempuan dan bagaimana status nasab anak yang dilahirkan dari hasil pernikahan yang ada di Rembang Pasuruan.</p> Zainuri Akbar, Moh. Makmun Hak Cipta (c) 2023 https://journal.unipdu.ac.id/index.php/jhki/article/view/4198 Tue, 28 Nov 2023 00:00:00 +0000 Tembuni, Tradisi, Suku, Pengubur Tradisi Penguburan Tembuni Dalam Suku Banjar Perspektif 'Urf https://journal.unipdu.ac.id/index.php/jhki/article/view/4199 <p>Tradisi penguburan tembuni bayi merupakan kebiasaan yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan pengharapan kepada Allah atas lahirnya keturunan dikeluarga di Desa Tanjung Limau Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara. Peneliti tertarik meneliti tradisi penguburan bayi yang ada di Desa Tanjung Limau Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara menurut perspektif 'urf untuk mengetahui hal tersebut masih pantas atau tidak untuk dilestarikan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang dilakukan langsung dari lapangan, yakni mengumpulkan data dengan metode wawancara secara tatap muka dan juga virtual dengan narasumber dan juga informan yang memang berkompeten dalam menjelaskan tradisi ini. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan&nbsp; dokumentasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tradisi penguburan tembuni yang ada di Desa Tanjung Limau Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara termasuk dalam kategori 'urf sahih karena mereka tidak meyakini sesuatu yang menyebabkan bencana dan tetap berpegang teguh kepada norma agama.</p> Nur, Mochamad Samsukadi Hak Cipta (c) 2023 https://journal.unipdu.ac.id/index.php/jhki/article/view/4199 Tue, 28 Nov 2023 00:00:00 +0000