ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DENGAN TEORI MODEL EVALUASI CIPP PADA MATA PELAJARAN IPAS DI MADRASAH IBTIDAIYAH (Studi Kasus di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Jombang)
Abstrak
Kurikulum Merdeka menjadi pembelajaran baru yang belum banyak diimpementasikan di Madrasah Ibtidaiyah (MI), namun ada beberapa MI yang sudah menerapkannya, seperti di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 4 Jombang.. Untuk itu, penelitian ini bertujuan mengevaluasi keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka pada pembelajaran IPAS di kelas IV. Teori yang digunakan untuk mengevaluasi implementasi kurikulum ialah teori evaluasi model CIPP Stufflebeam. Penelitian ini mengumpulkan data dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Hasilnya, evaluasi konteks menemukan Kurikulum Merdeka sesuai dengan kebutuhan dan tujuan MIN 4 Jombang. Evaluasi input menemukan sumber daya seperti modul ajar, buku teks, video edukasi, dan teknologi pembelajaran yang digunakan sudah memadai untuk mendukung pembelajaran yang efektif. Evaluasi proses, implementasi pembelajaran berjalan dengan baik berkat perencanaan yang matang, dukungan sumber daya yang memadai, dan metode pembelajaran yang interaktif. Evaluasi produk menunjukkan peningkatan partisipasi aktif, disiplin, tanggung jawab siswa selama proses pembelajaran.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan.