Penggunaan Modul Pembinaan Akidah pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Kata Kunci:
Modul, Pembinaan, Akidah, Peserta Didik.Abstrak
Memberikan sebuah pembinaan kepada siswa adalah sebuah kehrusan. Mengingat para siswa selain harus memiliki intelektual juga harus diimbangi dengan nilai-nilai ketaqwaan. Sebagaimana yang tertulis dalam amanat pendidikan. Peserta didik yang unggul adalah mereka yang memiliki iman dan taqwa, karena iman taqwa yang sejatinya akan membawa mereka kepada pribadi yang luhur. Pembinaan akidah ini tidak bisa dilakukan hanya sekedar teori dalam kelas yang diberikan oleh guru. Nilai-nilai pembinaan harus masif dilakukan. Dimulai dari konsep pendidikan sampai kepada kurikulum pendidikan yang dipakai haruslah memiliki nilai-nilai peminaan di dalamnya. Termasuk ke dala pencerapan materi ajar dalam bentuk modul haruslah memenuhi standar baku pembinaan. Untuk itulah tulisan ini hadir dengan tujuan untuk memaparkan sebuah modul peminaan akidah bagi peserta didik, untuk kemudian dapat diaplikasikan dalam kegiatan roses belajar mengajar dengan tinjauan kurikulum pendidikan Islam. Sehingga nantinya dapat dijadikan alternatif solusi dalam melakukan pembinaan akidah kepada peserta didik, sehingga peserta didik akan lahir menjadi pribadi Muslim yng diharapkan. Metode penelitian yang digunakan oleh peneeliti adalah metode penelitian kualitatif. Hal ini dikarenakan untuk menganalisa secara mendalam dari berbagai data yang didapatkan oleh peneliti, baik data yang sifatnya primer maupun data yang sifatnya sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan beberapa teknik, yakni teknik observasi, wawancara dan dokumentasi serta mengkaji literatur-literatur terkait yang membahas tetang pembinaan akidah, baik yang berasal dalam buku lain, majalah, koran dan sebagainya. Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan modul pembinaan akidah dengan erbagai langkah pembuatan, unsur, kelebihan dan kekurangannya serta muatan materi dan nilai-nilai yag ada dalam pembinaan akidah peserta didik. Sehingga dari apa yang dipaparkan dalam tulisan ini dapat memberikan gambaran terkait modul pembinaan akidah bagi peserta didik.Referensi
Alquran Surat 23: 115, Q.S. 46: 3, Q.S. 51: 56, Q.S. 98: 5.
Alim, Muhammad. Pendidikan Agama Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.
Budiono, Eko,. Hadi Susanto, “Penyusunan dan Penggunaan Modul Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi Sub Pokok Bahasan Analisa Kuantitatif untuk Soal-Soal Dinamika Sederhana Pada Kelas X Semester I SMA”. (Jurnal Jurusan Fisika FMIPA UNNE, (2011).
Daryanto, Aris Dwicahyo. Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media: 2014.
Lowther, Sharon E. Smaldino L,. Intructional Technology dan Media For Learning, Edisi Kesembilan. Jakarta: Prenada Group, 2011.
Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan Standar Kompetensi Guru) Cet. 9. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012.
Nasution. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011.
Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar yang Inofatif. Yogyakarta: Diva Press, 2015.
Sani, Ridwan Abdullah. Pembelajaran Saintifik untuk Implentasi Kurikulum 2013. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2015.
Sudjana, Nana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo Offet, 2013.
Tabany (al), Trianto Ibnu Badar. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual. Jakarta: Prenada Media Group, 2014.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sikdiknas) UU No. 20 Tahun 2003 (Yogyakarta: Dharma Bhakti, 2005).
Unduhan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan.