KOMPETENSI GURU PAI DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
Kata Kunci:
Kompetensi, GPAI, Kegiatan Pembelajarn, Teknologi InformasiAbstrak
Penelitian ini berfokus pada masalah kegiatan pembelajaran berbasis teknologi informasi yang dilakukan oleh para guru Pendidikan Islam di Kabupaten Sidoarjo. The menyimpulkan bahwa aktivitas pembelajaran matapelajaran Pendidikan Islam kebanyakan masih konvensional, di mana guru memainkan peran utama dalam memperoleh pengetahuan, sedangkan siswa yang kurang terlibat secara aktif. Penelitian ini juga menemukan bahwa guru memiliki kualifikasi mengajar yang baik, karena mereka memenuhi 12 dari 16 kriteria kompetensi yang ditetapkan oleh standar pendidikan nasional. Tetapi di sisi lain, mereka lemah dalam hal kualifikasi pedagogik, karena mereka hanya memenuhi 12 sampai 17 dari 42 kompetensi. Faktor-faktor untuk mengembangkan standar guru dalam mengajar berbasis teknologi informasi, penelitian ini menemukan bahwa kemampuan dan keterampilan guru dalam menggunakan teknologi seperti komputer, laptop, LCD dan internet merupakan faktor utama. Beberapa guru di SMAN 1 Krian dan SMKN 2 Buduran sudah terbiasa dalam menggunakan teknologi informasi. Sementara itu, keterbatasan infrastruktur dan kurangnya ketersediaan teknologi informasi di sekolah-sekolah seperti SMA Negeri di Tarik, SMAN 2 di Sidoarjo dan Porong merupakan faktor utama yang menghambat proses pengembangan standar pembelajaran ini.
This research focuses on the problem of information technology-based teaching activities by teachers of Islamic education in the regent of Sidoarjo.The research concludes that the learning activity on the subject of Islamic education is very much conventional where teachers play the major role in acquiring knowledge, while students were not involved. The research also discovers that teachers do have good teaching qualifications given that they meet 12 out of 16 competences criterion set by the national standard authority on the subject. But they on the other hand, are weak in terms of pedagogic qualification considering that they meet only 12 to 17 out of 42 competences.Factors toward developing the standard of the teachers in information technology-based teaching, the research finds that the ability and skill of the teachers in using technology such as computer, laptop, LCD and internet are the main factors. Teachers of SMAN 1 in Krian, and SMKN 2 in Buduran are among those who are familiar with the information technology. Meanwhile, the poor infra-structure and limited availability of information technology in such schools as State High School in Tarik, SMAN 2 in Sidoarjo and Porong are the main factors that hamper the process of developing the teaching standard.
Referensi
Anomim. “Pentingnya Teknologi Informasi”. www.perpustakaan-online,blogspot.com. Diakses 12 Maret 2011.
Darajat, Zakiyah. Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah. Jakarta: Ruhama, 1995.
Ginting, Abdurrohman. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora, 2010.
Gunawan, Hendra. Studi tentang Kendala Teknologi Informasi di Indonesia. Jakarta: tp., 2001.
Kementerian Agama RI. Standar Nasional Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Direktorat PAIS, 2011.
Ms., Rohmad. Kompetensi Pedagogik GPAI dalam pembelajaran berbasis Teknologi Informasi (TI). Disertasi, IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2012.
Mulyasa, E. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009.
Rulam. Peranan Teknologi Informasi dalam Kegiatan Pembelajaran. www.perpustakaan-online, blogspot.com. Diakses 20 Agustus 2011.
Supriadi, Dedi, (ed). Guru di Indonesia Pendidikan, Pelatihan dan Perjuangannya sejak zaman Kolonial hingga era Reformasi. Jakarta: Depdiknas RI. Ditjen Dikdasmen Direktorat Tenaga Kependidikan, 2003.
Sutrisno. Pengantar Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Gaung Persada Press, 2011.
Triyanto. ”Perpustakan Sekolah Berbasis Multimedia dalam Inovasi”. Jurnal Diklat Keagamaan. Edisi April-Juni 2008.. Halaman 63.
Warsita, Bambang. Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: PT.Rineka Cipta, t.th.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah?Creative Commons Attribution License?yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat?Efek Akses Terbuka).