Peran Pembina Asrama dalam Pembelajaran di Pondok Pesantren
Keywords:
Pembina Asrama, Belajar Santri, Pondok Pesantren.Abstract
Pembelajaran di pondok pesantren tidak sepenuhnya berjalan lancar, banyak persoalan yang dihadapi santri saat mereka berada di asrama seperti muncul kejenuhan dalam belajar, timbul rasa malas, kebosanan, stress dan keletihan karena padatnya aktifitas kegiatan. Kehadiran dan peran pembina asrama sebagai kepanjangan tangan Kiai dibutuhkan untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada santri dalam menjalankan aktifitas sehari-hari di asrama sesuai dengan aturan yang ditetapkan pondok pesantren, mulai bangun tidur, salat berjamaah, belajar, musyawarah, jamiah, hafalan, sampai mereka tidur kembali. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, tempat penelitian di Asrama Pondok Pesantren Lirboyo HM Putra Al-Mahrusiyah Kota Kediri. Sumber data didapatkan melalui observasi, wawancara serta dokumentasi. Hasil penelitian menjelaskan pembina asrama bertanggungjawab terhadap kegiatan santri di asrama di antaranya kegiatan jamiah, Sorogan kitab, pengajian Sorogan dan bandongan, musyawarah, lalaran kitab dan beberapa kegiatan wajib lainnya. Menurunnya belajar santri disebabkan pergaulan, kelelahan, minat santri yang berbeda-beda. Sedangkan upaya yang dilakukan pembina asrama dalam meningkatkan belajar dengan cara memberi nasihat, perhatian khusus dan hukuman.References
AK, Warul Walidin. Konstelasi Pemikiran Pedagogik Ibnu Khaldun: Perspektif Pendidikan Modern. Yayasan Nadiya, 2003.
Attas, Agil Al. Wawancara dengan Pembina Asrama Ibnu Sina Pon. Pes. Lirboyo HM Al-Mahrusiyah Putra, 2019.
El-Mazni, Muhamad Ihsan, dan Abdul Aziz Abdul Ra’uf Al Hafizh. Kiat Sukses Menjadi Hafizh Qur’an Da’iyah. Bandung, 2000.
Hendriyenti, Hendriyenti. “Pelaksanaan Program Boarding School dalam Pembinaan Moral Siswa di SMA Taruna Indonesia Palembang.” Ta’dib: Journal of Islamic Education (Jurnal Pendidikan Islam) 19, no. 02 (2014): 203–26. https://doi.org/10.19109/tjie.v19i02.15.
Ibnu Rusn, Abidin. Pemikiran Al-Ghazali tentang Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.
Ismā'īl, Ibrāhīm bin. Sharḥ al-ta'līm al-muta'allim. Kediri: Dar al Kutub as Salafi, 2016.
Jannah, Khonsa’ Izzatul, Permata Ashfi Raihana, dan Mohamad Ali. “Strategi Coping Remaja Penghafal Alquran Berasrama dalam Menghadapi Kejenuhan.” Suhuf 31, no. 2 (1 Oktober 2019): 107-177–177.
Kadir, Abdul. “Sistem Pembinaan Pondok Pesantren.” Shautut Tarbiyah 18, no. 1 (1 Mei 2012): 76–99. https://doi.org/10.31332/str.v18i1.67.
Khoiruddin, M. Arif, dan Ahmad Roufiq Mauludi. “Manajemen Pembelajaran di Madrasah Diniyah Pondok Pesantren.” Al-Izzah: Jurnal Hasil-Hasil Penelitian 14, no. 2 (2019): 77–86.
Kusuma, Wirahadi. Wawancara dengan pengurus asrama Ibnu Sina Pon. Pes. Lirboyo HM Al-Mahrusiyah Putra, 2019.
Mangunhardjana. Pembinaan Arti dan Metodenya. Yogyakarta: Kanimus, 1986.
Mu’izzuddin, Mochammad, Juhji Juhji, dan Hasbullah Hasbullah. “Implementasi Metode Sorogan dan Bandungan dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Kitab Kuning.” Geneologi PAI: Jurnal Pendidikan Agama Islam 6, no. 1 (15 Juli 2019): 43–50.
Nabella, Aregina. “Peta Masalah Santri Dan Kesiapan Guru BK di SMA Pondok Pesantren Modern Al-Amanah Junwangi, Krian.” Jurnal BK UNESA 7, no. 3 (7 Juni 2017).
Rusyan, Tabrani. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.
Sardiman, A. M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT RajaGrafindo, 2000.
Sujanto, Agus; Psikologi Umum. Bumi Aksara, 2006.
Zainuddin. Seluk beluk Pendidikan dari Al-Ghazali. Jakarta: Bumi Aksara, 1991.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan.