Perkembangan Pendidikan Meunasah dan Dayah di Aceh

Penulis

  • Mujianto Solichin Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum (Unipdu) Jombang

DOI:

https://doi.org/10.26594/dirasat.v1i1.509

Abstrak

Meunasah dan Dayah dalam masa perjalanannya tumbuh seiring perkembangan kerajaan-kerajaan Islam di Aceh yang memiliki peran strategis dalam pembentukan kebudayaan Islam di wilayah kekuasaan mereka masing-masing. Ini membuktikan bahwa kerajaan-kerajaan Melayu baik di Malaka (Malaysia) maupun di Aceh (Nangroe Aceh Darussalam) memiliki jaringan arkeologi sejarah kebudayaan dan peradaban yang terbentuk berdasarkan motivasi agama dan menjadikan tradisi Melayu sebagai identitas pemersatu mereka. Kehadiran lembaga-lembaga klasik Islam tersebut di atas terus mengalami perluasan secara fungsional, pergeseran sistem karena tuntutan perkembangan zaman, pun juga tuntutan sosial kehidupan masyarakat yang saat ini tidak lagi membutuhkan pemecahan problematika kehidupan melalui ilmu-ilmu agama semata, namun juga integrasi antara agama, ilmu pengetahuan dan teknologi. Memodernisasikan Meunasah dan Dayah sebagai upaya menyelamatkan institusi Islam tua ini agar tidak menjadi “cagar budaya”, tentu bisa belajar dari pengalaman model-model modernisasi madrasah berdasarkan pengalaman Mesir (Masjid-Madrasah-Universitas al-Azhar), Turki (Maktab-Sekolah Remaja-Sekolah perempuan-Sekolah Imam-Khatib), dan Saudi Arabia (Madrasah-Sekolah Hasyimiyah).

Meunasah and Dayah in their development along with Islamic kingdoms in Aceh have a strategic role in the formation of Islamic culture in their own territories. This proves that the Malay kingdoms either in Malacca (Malaysia) as well as in Aceh (NAD) had a network of archaeological history of culture and civilization formed based on religious motivation and made the Malay tradition as their unifying identity. The existence of the classical Islamic institutions mentioned above continue to functionally expand and the system shifted because of the demands of the current time. It was also because of the social demands of the society that is no longer in need of solving the problems of life through a mere religious science, but also the integration of religion, science and Technology. To modernize Meunasah and Dayah in an effort to save this old Islamic institutions from becoming "cultural heritage", could certainly be learned from the experience of modernization models of madrasa in Egypt (Mosque-Madrasa-al Azhar University), Turkey (Maktab- Teenagers Schools-Girls Schools-Imam Schools-Khatib), and Saudi Arabia (Madrasah-Hashimiyah schools).

Referensi

Al-Suwaidan, Târiq. al-Andalus al-Târikh al-Musawar,Cetakan I. Kuwait: Shirkah Ibda’ al-Fikr, 2005.

Al-Musanna. “Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal” dalam Konteks Pendidikan di Aceh dalam Jurnal Penelitian Vol. 10 No. 2 Oktober 2009.

Ambary, Hasan Muarif. Menemukan Peradaban Jejak Arkeologis dan Historis Islam Indonesia. Ciputat: Logos Wacana Ilmu, 2001.

Arief, Subhan. Lembaga Pendidikan Islam Indonesia Abad ke-20: Pergumulan antara Modernisasi dan Identitas, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012.

Asna, Husin. “Leadership and Authority Women Leading Dayah in Aceh” dalam Gender and Power in Indonesia Islam: Leaders, Feminist, and Pesantren Selves, Edited by Bianca J. Smith and Mark Woodward (Routledge).

Azra, Azyumardi. Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII: Melacak Akar-akar Pembaharuan Pemikiran Islam di Indonesia. Bandung: Mizan, 1998.

_______. Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi menuju Milenium Baru. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2000.

_______. Renaisans Islam Asia Tenggara: Sejarah Wacana & Kekuasaan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.

Bustamam, Kamaruzzaman dan Ahmad, Patrick Jory. Islamic Studies and Islamic Education in Contemporary Southeast Asia, Kuala Lumpur: Yayasan Ilmuwan, 2011.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sejarah Pendidikan Daerah Istimewa Aceh. Jakarta: Depdikbud, 1984.

Dhofier, Zamakhsari. Tradisi Pesantren: Memadu Modernitas untuk Kemajuan Bangsa. Yogyakarta: Pesantren Nawesea Press, 2009.

Hadiwinata dkk, Sugeng. Transformasi Gerakan Aceh Merdeka: dari Kotak Peluru ke Kotak Suara. Jakarta: Friedrich-Ebert-Stiftung (FES), 2010.

Ibrahim, Ahmad. et. Al., Reading on Islam in Southeast Asia dalam Drewes G.W.J “New Light on The Coming of Islam to Indonesia”, Singapore: Institute of Southeast Asia Studies, 1985.

Iskandar, Teungku. “Aceh Dalam Lintasan Sejarah: Suatu Tinjauan Kebudayaan” dalam Prasaran Pada Seminar Kebudajaan dalam Rangka PKA-II dan Dies Natalis Ke-XI Universitas Sjiah Kuala 21 s/d 25 Agustus 1972 di Banda Atjeh, Panitia Pusat Pekan Kebudajaan Atjeh Ke-II (the 2nd. Atjeh Cultural Festival).

Kumalasari, Dyah. Diktat Sejarah Pendidikan II. Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta 2009.

Mabrur. Protret Pendidikan di Aceh dalam Lintasan Sejarah, dalam “Jurnal Aktualisasi Pendidikan Islam Vol. 5, No. 1. Juli 2010, STIT PTI. Al-Hilal Sigli Jl. Lingkar Keunire Kec. Pidie Kab. Pidie, Telp. 0653-23467.

Maksum. Madrasah: Sejarah dan Perkembangannya. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999.

Mashuri. Dinamika Sistem Pendidikan Islam di Dayah dalam “Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. XIII, No. 2, Februari 2013, Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry Banda Aceh”.

Muhammad, Rusjdi Ali. Revitalisasi Syari’at Islam di Aceh: Problem, Solusi dan Implementasi Menuju Pelaksanaan Hukum Islam di Naggroe Aceh Darussalam. Ciputat: Logos Wacana Ilmu.

Nata, Abuddin. Sejarah Sosial Intelektual Islam dan Institusi Pendidikannya. Jakarta: Rajagrafindo, 2012.

Nizar, Samsul. Sejarah Pendidikan Islam: Menelusuri Jejak Sejarah Pendidikan Era Rasulullah sampai Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Ozay, Mehmet. A preliminary note on the Dayah Tanoh Abee, dalam “Ottoman Connections to The Malay World”.

Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 23 Tahun 2002 tentang penyelenggaraan Pendidikan.

Rahim, Husni. Arah Baru Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001.

Sabirin. “Meunasah dan Ketahanan Masyarakat Gampong (Kajian Kritis terhadap Power of Local Wisdom)” dalam Jurnal Ilmiah Peuradeun (JIP-International Multidisciplinary Journal) Vol. II, No. 02, Mei 2014, ISSN: 2338-8617.

Sakti, Tengku Abdullah. “Perkembangan & Pelestarian Manuskrip Arab Melayu di Aceh” dalam Jurnal Jurnal Sejarah Citra Lekha, Vol. XVI, No. 2 Agustus 2011.

Sulaiman, Mashitah. “Islam dan Transformasi Sosial Masyarakat Melayu Malaysia: Suatu Kajian Eksploratori” dalam Proceeding of the International Conference on Social Science Research, ICSSR 2013 (e-ISBN 978-967- 11768-1-8).4-5 June 2013, Penang, Malaysia. Organized by WorldConferences.net 778 Universiti Sains Islam Malaysia, Negeri Sembilan, Malaysia.

Suprayitno. “Evidence of the Beginning of Islam in Sumatera: Study on the Acehnese Tombstone” dalam Tawarikh: International Journal for Historical Studies, 2(2) 201.

Undang-undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh.

Wahid, Abdul. Kontribusi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah PTI. Al-Hilal Sigli dalam meningkatkan mutu pendidikan di Aceh dalam dalam “Jurnal Aktualisasi Pendidikan Islam Vol. 5, No. 1. Juli 2010, STIT PTI. Al-Hilal Sigli Jl. Lingkar Keunire Kec. Pidie Kab. Pidie, Telp. 0653-23467”.

Yatim, Badri dkk. Sejarah Perkembangan Madrasah. Jakarta: Depag RI, 2000.

Unduhan

Diterbitkan

2015-12-06

Cara Mengutip

Solichin, M. (2015). Perkembangan Pendidikan Meunasah dan Dayah di Aceh. Dirasat: Jurnal Manajemen Dan Pendidikan Islam, 1(1), 124–151. https://doi.org/10.26594/dirasat.v1i1.509

Terbitan

Bagian

Artikel