PENGEMBANGAN SILABUS TOEFL LISTENING UNTUK MAHASISWA NON BAHASA INGGRIS DENGAN TINGKAT KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS RENDAH
Authors
Maisarah Maisarah
Abstract
Oleh:
Maisarah, S.S., M.Si
1
Endang Suciati, M.A
2
Fakultas Bahasa dan Sastra Unipdu Jombang
(inmai5@yahoo.com)
ABSTRAK
Artikel ini membahas tentang identifikasi kelemahan mahasiswa non bahasa Inggris dengan
kemampuan rendah (skor TOEFL < 450) dalam mengerjakan soal TOEFL Listening dalam
rangka penyusunan silabus pelatihan TOEFL Listening. Berdasarkan analisis butir soal, jenis
soal yang paling sering muncul pada Listening part A adalah: meaning question, prediction,
suggestion, implication, dan inference. Sedangkan pada listening part B, jenis soal yang paling
sering muncul adalah topics dan details. Pada listening part C, jenis soal yang sering muncul
adalah topics dan details. Setelah melakukan tes pada responden, pada Listening Part A, semua
responden mengalami kesulitan dalam menjawab jenis soal meaning question. Pada Listening
part B, jenis soal topics juga dirasakan sulit bagi semua responden. Pada listening part C, jenis
soal details adalah jenis soal yang menjadi kendala para responden. Dengan demikian,
penyusunan silabus harus disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa berdasarkan analisis
kempuan mahasiswa dalam TOEFL Listening.
Kata Kunci: TOEFL Listening, Mahasiswa jurusan non bahasa Inggris, Analisis Kebutuhan,
Silabus.