Relevansi Pemikiran Fazlur Rahman Terhadap Dikotomi Pendidikan di Indonesia
Keywords:
Pendidikan Islam, Dikotomi, Modernitas, Fazlur Rahman.Abstract
Tulisan ini memiliki tujuan, untuk membahas pemikiran pendidikan Islam menurut Fazlur Rahman dengan pendidikan yang sedang berkembang saat ini. Ia adalah seorang pemikir Islam modern yang memiliki gagasan untuk menggabungkan pengetahuan umum dengan pengetahuan Islam dengan memasukkan pendidikan Islam ke dalam pendidikan sekuler. Dengan demikian seseorang akan memperoleh pengetahuan yang seimbang. Proses pengumpulan data dilakukan dengan metode penelitian kepustakaan, menganalisis pemikiran Fazlur Rahman dan relevansinya saat ini. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemikiran Fazlur Rahman relevan dengan pendidikan Islam di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari pengertian pendidikan Islam, metode pendidikan, sistem pendidikan, tujuan pendidikan, pendidik, peserta didik, dan sarana pendidikan.
References
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan. Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998.
Elkab, Nikhat. Great Muslims of Undivided. India Delhi: Kalpaz Publication, 2009.
Fathonah, Parisaktiana. “Thoughts of Fazlur Rahman Education and Its Contribution to The Development of Islamic Education Theory.” DINIKA?: Academic Journal of Islamic Studies 3, no. 3 (2019): 359. https://doi.org/10.22515/dinika.v3i3.1287.
Nata, Abuddin. Pemikiran Pendidikan Islam dan Barat. Jakarta: Rajawali Press, 2003.
Nata, Abuddin. Pemikiran Pendidikan Islam dan Barat. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012.
Junaedi Mahfud and Mirza Mahbub Wijaya, Pengembangan Paradigma Keilmuan Perspektif Epistemologi Islam: Dari Perenialisme Hingga Islamisasi, Integrasi-Interkoneksi dan Unity of Sciences, Jakarta: Prenadamedia Group, 2019.
Junaedi, Mahfud, and Mirza Mahbub Wijaya. “Islamic Education Based on Unity of Sciences Paradigm.” Ulul Albab 22, no. 2 (2021): 292–312. https://doi.org/10.18860/ua.v22i2.12031.
Saleh, Ahmad Syukri. Metodologi Tafsir. Jambi: Sulthan Thaha Press, Cet.1, 2007.
Shabir, Muslich, and Sulistiyono Susilo. “Muhammad Abduh’s Thought on Muhammadiyah Educational Modernism: Tracing the Influence in Its Early Development.” Qudus International Journal of Islamic Studies 6, no. 2 (2018): 127–59. https://doi.org/10.21043/qijis.v6i2.3813.
Sugiyono. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta, 2013.
Surakhmad, Winarno. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung, 1992.
Sutrisno. Fazlur Rahman: Kajian terhadap Metode, Epistemologi, dan Sistem Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006.
Ummu, Mawaddah dan Siti Karomah. “Relevansi Pemikiran Fazlur Rahman Terhadap Pendidikan Modern di Indonesia.” Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah 3, No. 1, 2018.
Wijaya, Mirza Mahbub. Filsafat Kesatuan Ilmu Pengetahuan: Unity of Sciences Sebagai Format Integrasi Keilmuan UIN Walisongo. Semarang: Fatawa Publishing, 2019.
Wijaya, Mirza Mahbub, Mahfud Junaedi, and Sholihan. “Scientific Development Based on Unity of Sciences (Wa?dat Al-‘Ulum) Paradigm.” International Journal Ihya’ ‘Ulum Al-Din 23, no. 1 (2021): 1–26.
Zaprulkhan. “Falsafah Pendidikan Islam: Studi Pemikiran Pendidikan Islam Fazlur Rahman”. Jurnal Episteme 9, No. 2, Desember 2014.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan.