PEMBELAJARAN KOLABORATIF PADA MATEMATIKA UNTUK MEMBENTUK KARAKTER GENERASI
DOI:
https://doi.org/10.26594/jmpm.v1i1.502Keywords:
pembelajaran kolaboratif, matematika, pembentukan karakterAbstract
Terwujudnya karakter generasi yang mampu menghadapi berbagai tantangan merupakan amanah pendidikan yang dituangkan dalam Kurikulum 2013. Terbentuknya karakter yang diharapkan dapat diwujudkan dengan proses pembelajaran yang tepat. Pembelajaran kolaboratif yang didasarkan pada konstruktivis sosial dapat mendorong terbentuknya karakter yang diharapkan. Pembelajaran kolaboratif juga memfasilitasi terbentuknya inisiatif, kreatifitas, kemampuan berpikir kritis, dan dialog pada siswa ketika membentuk pemahaman. Pemahaman yang kuat akan terbentuk dengan proses berpikir secara hierarkis yang ditopang oleh argumen-argumen yang kuat. Pola pembentukan pemahaman demikian diberikan oleh pembelajaran matematika. Pembelajaran matematika secara khusus juga mewujudkan karakter yang melekat pada matematika. Walhasil, pembelajaran matematika dengan proses kolaboratif yang berkesinambungan akan mampu membentuk generasi yang memiliki kekuatan pemahaman dan karakter yang dibutuhkan.References
As’ari, A. R. (2014). Perspektif Global Tentang Kurikulum 2013 Secara Umum, dan Pembelajaran Matematika Secara Khusus. Makalah disajikan dalam Seminar Internasional U M Ponorogo, 8 Maret 2014.
Baker, M., Hansen, T., Joiner, R., & Traum, D. (1999). The Role of Grounding in Collaborative Learning Tasks. Collaborative Learning: Cognitive and Computational Approches: 31-63.
Brookfield, S. (1995). Becoming a Critically Reflective Teacher. Jossey-Bass: San Francisco.
Carlsen, M. (2010). Appropriating Geometric Series as a Cultural Tool: A Study of Student Collaborative Learning. Educ Stud Math, 74 (2), 95–116.
Curtis, D. D., & Lawson, M. J. (2001). Exploring Collaborative Online Learning. JALN, 5 (1), 21-34.
Dillenbourg, P., & Tchounikine, P. (2007). Flexibility in Macro-scripts For Computer-supported Collaborative Learning. Journal of Computer Assisted Learning 23(1), 1-13.
Kemendikbud. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Larusson, J. A., & Alterman, R. (2009). Wikis to support the “collaborative” partof collaborative learning. International Journal of Computer-Supported Collaborative Learning, 4(4), 371–402. Lee, G. S. 1997. Internet Communication. Institute for Distance Education. Universiti Pertanian Malasia.
Palloff, R. M., & Pratt, K. (2005). Collaborating Online: Learning Together in Community.
San Francisco: Jossey-Bass. Singh, G., Hawkins, L., & Whymark, G. (2007). An Integrated Model of Collaborative Knowledge Building. Interdiciplinary Journal of Knowledge and Learning Objects, 3, 85-105.
Singh, G. & Whymark, G. (2008). Building Knowledge From Experience. Makalah disajikan dalam 19th Australasian Conference on Information Systems, 3-5 Desember 2008.
Superfine, A. C. (2008). Planning for Mathematics Instruction: A Model of Experienced Teachers’ Planning Processes in the Context of a Reform Mathematics Curriculum. The Mathematics Educator, 18(2), 11–22.
Trahasch, S. (2004). From Peer Assessment Towards Collaborative Learning Makalah disajikan pada 34th ASEE/IEEE Frontiers in Education Conference F3F-16 di Savannah, GA, 20 – 23 Oktober 2004.
Vygotsky, L. (1978). Interaction Between Learning and Development. From: Mind and Society (pp 79-91). Cambridge, MA: Hardvard University Press.
_. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. Diakses pada 28 Februari.
Downloads
Published
Issue
Section
License
All information and contents of articles contained in JMPM: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika are free to read, download, print, copy, or share with various legal purposes.
The formal legal aspect of access to any information and articles contained in this journal website refers to the Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0) license terms.